SIGI - Memasuki hari kedua (6/08/24), Lomba Karapan Sapi Sigi semakin memanas dengan intensitas persaingan yang tinggi. Sebanyak 43 pasang sapi beradu cepat dalam dua kategori kelas yang berbeda: Kelas E (Pemula) dan Kelas D (Minikompo), di mana masing-masing peserta menunjukkan kemampuan dan ketangkasan sapi mereka di arena perlombaan.
Kelas E Pemula diikuti oleh sapi-sapi muda berusia 6 hingga 9 bulan, yang berlomba untuk menunjukkan ketangkasan dan kecepatan di lapangan. Di sisi lain, Kelas D Minikompo, yang diikuti oleh sapi-sapi berusia 10 bulan hingga 2 tahun, menyuguhkan persaingan ketat yang tidak kalah menarik, di mana peserta saling berjuang untuk mencapai garis finis dengan semangat membara.
Buyung, selaku panitia karapan sapi, menyampaikan bahwa minat peserta untuk mengikuti lomba ini sebenarnya cukup tinggi. Namun, tidak semua peserta dapat lolos karena ada persyaratan yang ketat terkait ukuran sapi.
"Namun, banyak yang tidak memenuhi syarat dari segi ukuran sapi, sehingga hanya 43 pasang yang terdaftar hari ini," ungkap Buyung.
Hari kedua ini semakin meriah berkat dukungan dan antusiasme dari penonton yang memadati arena lomba. Semangat dan sportivitas peserta menjadi daya tarik tersendiri dalam perhelatan tahunan ini, yang tidak hanya berfungsi sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal.
Panitia berharap acara ini dapat berjalan lancar hingga hari terakhir, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan sportivitas.
"Kami berkomitmen untuk memastikan setiap peserta mendapatkan pengalaman terbaik dan fair play dalam lomba ini," tambah Buyung.
Lomba Karapan Sapi Sigi ini bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi media untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan mempromosikan potensi daerah Sigi kepada khalayak yang lebih luas. Dengan demikian, diharapkan acara ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Sumber : PIKP & PERSANDIAN