Kegiatan tersebut menjadi penting dalam rangka membangun sinergi antara pemangku kepentingan dalam upaya penurunan stunting. Melalui kolaborasi yang baik antar instansi, diharapkan berbagai strategi yang telah dijalankan dapat lebih efektif dan terintegrasi dengan baik di tingkat kabupaten.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas DP2KB Kabupaten Sigi, Riadin, yang mewakili Bupati Sigi, membuka acara dan menyampaikan sambutannya. Riadin menekankan pentingnya melibatkan seluruh pihak dalam upaya penurunan angka stunting. Ia juga memaparkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sigi pada tahun 2023 tercatat sebesar 36,8%, namun berkat berbagai upaya bersama, angka tersebut berhasil turun menjadi 26,4% pada tahun 2024. Meskipun demikian, Riadin menegaskan bahwa proses penurunan stunting harus terus berlanjut agar dapat mencapai angka yang lebih rendah di tahun-tahun mendatang.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Sigi, Minhar Djeho, turut memberikan sambutan. Ia menyampaikan pentingnya keberhasilan yang telah dicapai dalam menurunkan angka stunting, namun tetap perlu adanya upaya berkelanjutan. Minhar Djeho juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing sebagai bagian dari upaya untuk mendukung program penurunan stunting di daerah ini.

Rapat koordinasi tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), camat dari sejumlah kecamatan, perwira penghubung, akademisi, serta sejumlah pihak lainnya yang memiliki peran penting dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sigi.

Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan berbagai pihak dapat terus bersinergi untuk mewujudkan Kabupaten Sigi yang bebas dari stunting. Melalui komitmen dan kerja sama yang kuat, program ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan jangka panjang yakni peningkatan kualitas hidup masyarakat Sigi secara keseluruhan.